Jennifer Dewan, Senior Director of Communications
Jennifer.dewan@tii.ae
TUM (Technical University of Munich) dari Jerman meraih kemenangan dalam Abu Dhabi Autonomous Racing League (A2RL) perdana di Sirkuit Yas Marina pada hari Sabtu (27 April). Di saat semua mobil mengantri di grid beserta antena, sensor, kemampuan AI, sistem drive-by-wire dan bukan pengemudi manusia, delapan tim saling bersaing dalam balapan dan tantangan selama dua hari. TUM menjuarai kompetisi ini dengan keahlian coding dan keahlian teknik dalam final balap empat mobil yang pertama di dunia dan meraih hadiah sebesar AS$2,25 juta.
Dengan menghadirkan eksperimen sains ke arena balap, balapan perdana ini mendobrak batas teknologi kendaraan otonom sekaligus menambahkan nilai hiburan pada olahraga ekstrem di skala yang belum pernah ada. A2RL menyedot lebih dari 10.000 penonton di sirkuit dan lebih dari 600.000 penonton online hanya dalam 12 jam. Diselenggarakan oleh ASPIRE, anak perusahaan Advanced Technology Research Council (ATRC) Abu Dhabi, A2RL menggabungkan balap mobil otonom ekstrem dan AI untuk mempercepat pengembangan sistem dan teknologi kendaraan otonom di seluruh dunia.
Setelah persiapan cermat selama berbulan-bulan untuk menyempurnakan algoritma mengemudi AI dalam simulasi, mobil Dallara Super Formula SF23 A2RL yang disesuaikan menguji batas kecerdikan manusia dan kemampuan AI. Setiap tim menggunakan mobil balap Super Formula yang sama - yaitu mobil balap open-wheel tercepat di dunia setelah Formula Satu - yang disesuaikan untuk balap mobil otonom oleh Technology Innovation Institute (TII), anak perusahaan ASPIRE.
Semua tim menghadapi tugas coding yang kompleks. Mulai dari memahami tingkat cengkeraman, mengatur suhu ban, memprediksi pergerakan lawan, menyalip dengan sukses, dan mengoperasikan SF23 tepat pada batas cengkeraman, AI harus mengerjakan semua hal yang dilakukan pembalap berdasarkan intuisi. Selain itu, balap empat mobil otonom di lintasan secara bersamaan ini adalah upaya pertama di dunia yang lebih menantang.
Saat shootout di lap terakhir, tim Jerman TUM merebut posisi pertama setelah berani menyalip tim Italia UNIMORE di depan yang melambat dan berhenti di trek. Tim TUM mendapat ucapan selamat di arena balap oleh Yang Mulia Theyab bin Mohamed bin Zayed. Beliau menyerahkan Piala Kejuaraan bersama Yang Mulia Faisal Al Bannai, Sekretaris Jenderal ATRC dan Penasihat Presiden UEA untuk Strategic Research & Advanced Technology Affairs.
Kata Simon Hoffmann, Pimpinan Tim: “Ajang ini sungguh luar biasa, dan finalnya sangat menentukan bagi kami. Kami senang sekali dengan hasilnya. Kemenangan ini memperlihatkan kehebatan teknik, keahlian coding, dan kebulatan tekad bersama. Selain itu membuktikan kekuatan AI yang luar biasa dalam mendorong evolusi mobilitas otonom di masa depan!"
Penonton juga menikmati Balap AI lawan Manusia yang memukau, di mana mobil otonom Technology Innovation Institute (TII) melawan pembalap Formula Satu ternama, Daniil Kvyat. Meskipun Kvyat berhasil bertahan dan mengungguli lawannya hingga 10,38 detik, balapan spektakuler selama 45 menit ini menyoroti betapa miripnya performa mobil balap otonom melawan pembalap manusia.
Kata Yang Mulia Al Bannai: “Melalui Abu Dhabi Autonomous Racing League, kita telah memulai revolusi balapan. Dengan menampilkan mobil balap otonom yang berlomba wheel-to-wheel, kita telah mengubah peran UEA dalam hal inovasi dan menetapkan preseden yang berani untuk mobilitas global. Acara ini bukan sekedar perlombaan, namun juga momen transformatif yang mempertemukan teknologi, imajinasi, dan ambisi. A2RL berfungsi sebagai mercusuar, menginspirasi generasi berikutnya melalui realita fisik dan virtual sekaligus membentuk masa depan yang mampu mencapai hal yang mustahil.”
Yang Mulia Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju dan MD & CEO Group ADNOC, sebagai Sponsor Utama, mengatakan: “Kemajuan kecerdasan buatan menjanjikan transformasi setiap industri. A2RL memperlihatkan penerapan AI. Sebagai sponsor utama, ADNOC bangga karena membantu mendobrak garis depan sains dan inovasi.”
Kata Stephane Timpano, CEO ASPIRE: ““Peluncuran A2RL telah mengubah bidang olahraga dan teknologi, meninggalkan dampak jangka panjang selama tahun-tahun mendatang. Selanjutnya, kami akan memperluas fokus kami dengan menyertakan berbagai jenis kendaraan sekaligus aktif menarik pembalap terbaik di dunia untuk menunjukkan keberanian mereka.”
Di sela-sela acara utama, A2RL STEM Challenge untuk siswa SMA dan mahasiswa Strata 1 usia 14-21 tahun diikuti oleh 18 sekolah lokal. Selain itu, peserta internasional dari Boys and Girls Club Southeastern Michigan mempertunjukkan pengetahuan, keahlian, dan inovasi mereka melalui balap mobil otonom skala 1:8. A2RL STEM Challenge dimenangkan oleh Heriot-Watt University.
A2RL memelopori integrasi elemen Virtual Reality dan campuran untuk pertama kalinya dalam balap otonom. Integrasi ini memberikan persona avatar yang unik kepada setiap dari delapan tim finalis dan menggabungkan teknologi Virtual Reality (VR) tercanggih menjelang implementasi F1, sehingga meningkatkan pengalaman penggemar yang antusias di Internet maupun di lokasi. Para penggemar di Sirkuit Yas Marina dapat menikmati lokakarya STEM yang memperkaya wawasan, berbagai tantangan VR yang menarik, simulator Gran Turismo, mobil doodle, Raceum AI Museum, dan aktivitas lain. Acara perdana ini ditutup dengan pertunjukan kembang api dan drone yang spektakuler. Sirkuit Yas Marina yang ikonik menjadi terang-benderang.
Kesuksesan A2RL 2024 didukung oleh ADNOC sebagai Sponsor Utama dan para mitra terkemuka seperti Du, DMT, AWS, dan Mubadala yang berperan penting dalam membentuk jalannya acara.
Lihat rincian tentang delapan tim yang berpartisipasi dan berita terbaru di A2RL.io.
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Jennifer Dewan, Senior Director of Communications
Jennifer.dewan@tii.ae