ICOM Dubai 2025 Berakhir Dengan Kesuksesan Bersejarah

Di bawah naungan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA serta Penguasa Dubai, ICOM Dubai 2025 berakhir dengan kesuksesan bersejarah. Acara ini pertama kali diselenggarakan di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Konferensi bertema ‘Masa Depan Museum di Komunitas yang Cepat Berubah’ ini dihadiri oleh lebih dari 4.500 peserta dari kalangan profesional museum, pemimpin budaya, dan pembuat keputusan dari seluruh dunia, sehingga menegaskan peran Dubai sebagai pusat global bagi budaya, kreativitas, dan inovasi.

Hari terakhir diisi dengan diskusi penting, termasuk sesi ‘Diplomasi Budaya Menurut Perspektif Emirat: Jembatan Antara Koneksi dan Dialog’ yang dipimpin oleh Yang Mulia Sheikha Latifa binti Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Ketua Dubai Culture. Dalam sesi ini, Sheikha Latifa menyoroti persatuan budaya di UEA. Yang Mulia Noura Al Kaabi, Menteri Negara, turut hadir dan menekankan pentingnya diplomasi budaya sebagai praktik, bukan hanya konsep.

Sesi lain bertema ‘Kekuatan Narasi, Warisan, dan Pemuda’ menampilkan Yang Mulia Reem binti Ibrahim Al Hashimy, Menteri Negara bidang Kerja Sama Internasional. Beliau membahas peran museum sebagai sarana penting bagi dialog dan saling pengertian.

Dalam pidato utamanya, Yang Mulia Zaki Anwar Nusseibeh, Penasihat Kebudayaan untuk Presiden UEA, berbicara tentang berbagai tantangan yang dihadapi museum dalam melestarikan hakikat kreativitas selagi beradaptasi dengan perubahan. Beliau menekankan bahwa museum bukan sekadar pengamat, namun juga berperan aktif dalam transformasi masyarakat.

Pengumuman pemimpin baru ICOM disampaikan saat upacara penutupan. Antonio Rodriguez terpilih sebagai presiden ICOM yang baru dan Nasir Al Darmaki menjadi wakil presiden. Dalam konferensi ini, bendera ICOM secara resmi diserahterimakan kepada Kota Rotterdam yang akan menjadi tuan rumah ICOM 2028.

ICOM Dubai 2025 juga merayakan ICOM Sustainability Award yang diberikan pada Kaye Hall dari Barbados Museum & Historical Society dan Jamie Brown dari University of St. Andrews atas proyek mereka, "Shared Island Stories Between Scotland and the Caribbean."

Acara ini juga diisi dengan lebih dari 100 sesi, termasuk diskusi panel, lokakarya pelatihan, dan masterclass.

 Untuk informasi lebih lanjut, harap kunjungi: dubai2025.icom.museum

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.